Wawancara
dalam KBBI disebutkan bahwa wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang
diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Dalam
pengertian lain bahwa wawancara adalah cara yang paling berguna dalam
berkomunikasi dengan manusia dan mempunyai berbagai macam tujuan, atau bisa
dikatakan wawancara adalah saat dimana andamembuktikan dan menjelaskan secara
langsung kepada calon atasan anda seberapa baik kualitasanda. Inilah saatnya untuk menunjukkan kepada
pimpinan perusahaan apa yang akandidapatkannya jika dia memperkerjakan anda. Wawancara dapat sebagai salah satu
tahap seleksi penerimaan pegawai, sebagai salah satu cara memecahkan
masalah dalam perusahaan, untuk mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan seorang
pagawai secara teratur.
B.
Teknik
Wawancara
Wawancara
bisa dilakukan dalam berbagai teknik, yaitu:
1. Wawancara langsung (direct interview)
yaitu dimana pada wawancara berlangsung, pewawancara mengontrol secara terus
menerus jalanya wawancara, dengan menggunakan daftar wawancara yang telah
dibuat sebelumnya. Semua narasumber
mendapatkan pertanyaan yang sama, walaupun diantara mereka terdapat
perbedaan-perbedaan, misalnya kemampuan, pengalaman, umur, dan lainnya.
2. Wawancara
tidak langsung (indirect interview), dalam wawancara tidak langsung,
pewawancara memberikan rangsangan atau umpan kepada pelamar untuk berbicara.
Dengan demikian pewawancara memberikan pertanyaan yang berbeda untuk orang yang
berbeda.
3. Wawancara berpola (patterned interview)merupakan
kombinasi dari wawancara langsung dan tidak langsung. Dimana teknik ini paling
sering digunakan dan paling efektif dalam mendapatkan respon yang jujur dari
seorang pelamar.
C.
Proses Wawancara
1.
Perencanaan
Fase perencanaan sebenarnya tidak termasuk bagian dari wawancara, karena
dilakukan sebelum wawancara dilaksanakan. Walaupun demikian penting untuk
dimasukkan, karena perencanaan dapat menjamin keberhasilan wawancara. Di bawah
ini adalah hal-hal yang harus dilakukan saat merencanakan wawancara :
Ø Menetapkan tujuan.
Ø Mempelajari hal-hal mengenai pelamar dan subyek atau pekerjaan yang ditawarkan.
Ø Menetapkan spesifikasi pepekerjaan yang akan ditawarkan dan berdasarkan hal
tersebut mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang penting.
Ø Mengidentifikasikan jawaban-jawaban yang diinginkan.
Ø Memilih tempat yang tepat dan memberitahukannya kepada pelamar.
2.
Menciptakan Hubungan
Bagi sebagian orang, wawancara merupakan suatu peristiwa yang bisa menciptakan ketegangan.
Untuk mengurangi ketegangan dan memudahkan jalannya pertukaran informasi, di
awal wawancara, pewawancara harus menciptakan hubungan dengan pelamar.
3.
Menetapkan Tujuan
Seorang pewawancara harus menjelaskan tujuan utama wawancara tersebut.
Berikan pengertian pada pelamar tentang keinginan anda, karena seringkali
masalah timbul disebabkan pewawancara mengasumsikan bahwa tujuan-tujuan yang
diharapkannya sudah jelas bagi pelamar. Untuk menghindari hal ini maka jelaskan
tujuan-tujuan tersebut pada saat wawancara.
4.
Tahap Tanya Jawab
Setelah tahap di atas, maka dimulai pembicaraan mengenai subyek yang ingin
diketahui dari pelamar. Skema yang baik harus mengikuti sebuah kronologi yang
tepat yaitu dimulai dengan latar belakang pendidikan dan aktivitas pelamar,
dilanjutkan dengan pengalaman pekerjaan (jika ada) dan diakhiri dengan
aktivitas pekerjaan. Dalam merangkum hal-hal tersebut, pewawancara harus
memeriksa kualifikasi teknis (kemampuan untuk melakukan pekerjaan) dorongan dan
aspirasi (kemauan untuk melakukan pekerjaan), hubungan sosial dan keseimbangan
emosi (hubungan dengan sesama teman dan diri sendiri), karakter (sifat yang
dapat dipercaya), dan faktor lain yang dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan
suatu pekerjaan. Faktor tersebut mungkin berhubungan dengan kekuatan fisik,
sikap dari suami/istri terhadap pekerjaan, stabilitas keuangan,
5.
Tahap Meringkas
Pada saat wawancara, terjadi pertukaran informasi antara pewawancara dengan
pelamar, kemungkinan saja informasi yang didapat relevan dengan tujuan, tetapi
mungkin pula sama sekali tidak relevan. Informasi yang tidak relevan akan
mengakibatkan kesimpulan yang kabu atau tidak jelas. Untuk menghindari hal
tersebut, pewawancara harus meringkas hasil wawancara pada saat akhir. Bila hal
itu tidak dilakukan, akibatnya kedua pihak tidak menyadari adanya
perbedaan-perbedaan yang terjadi. Seorang pelamar tidak akan sadar bahwa
wawancara telah berakhir, sampai ia melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh
pewawancara. Karena itu harus terdapat suatu kesepakatan tentang kesimpulan
wawancara tersebut sebelum wawancara berakhir. Ringkasan ini juga harus dicatat
dan disimpan sebagai suatu arsip, sehingga akan memudahkan bila sewaktu-waktu
dibutuhkan.
6.
Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan setelah wawancara berakhir. Semua informasi yang telah
didapatkan dari orang yang diwawancarai, harus dirangkum secara keseluruhan
tanpa ditambah ataupun dikurangi. Dalam wawancara kerja, informasi tersebut
dapat dilengkapi dengan fakta dari sumber lain yang dapat digunakan sebagai
indikator untuk menilai jalan pikiran pelamar. Indikator tersebut dapat berguna
untuk bahan evaluasi. Setalah wawancara perlu dibuat laporan tertulis mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan wawancara. Pada akhir laporan tersebut
diberikan kesimpulan, yang memberikan gambaran mengenai penilaian secara
keseluruhan.
D. Bentuk-bentuk
Pertanyaan
1.
Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas dan
bebas. Luas dalam artian narasumber dapat menentukan sendiri tentang apa dan
bagaimana itu diberikan. Keuntungan dari pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan
terbuka biasanya lebih santai dan pewawancara dapat mengutip berbagai
keterangan penting yang mungkin di luar dugaan sebelumnya. Sedangkan
kelemahannya yaitu kadang-kadang jawaban yang diberikan oleh narasumber melebar
keluar dari jawaban yang dikehendaki, dan besar kemungkinan narasumber
memberikan keterangan yang berbelit-belit, membosankan sehingga membuang-buang
waktu.
Contoh pertanyaan terbuka :
Ø Bisakah anda menceritakan mengenai diri anda ?
Ø Mengapa anda melamar pekerjaan ini ?
Ø Apa pandangan anda mengenai bidang kerja yang anda tekuni ?
2. Pertanyaan
Tertutup
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membatasi jawaban narasumber
karena jawaban telah disediakan. Narasumber tinggal menentukan salah satu
pilihan jawaban yang telah tersedia. Keuntungan dari pertanyaan tertutup adalah
jawaban mudah dipahami dan tidak membuang-buang waktu. Sedangkan kelemahan dari
pertanyaan tertutup adalah dapat menjadi gangguan apabila pilihan jawaban yang
telah tersedia tidak ada yang disukai atau bahkan tidak dikehendaki oleh
narasumber, sehingga ia memberikan jawaban
diluar jawaban yang telah tersedia.
Contoh pertanyaan tertutup :
Ø Apakah anda senang membaca buku ?
Ø Berapa umur anda,antara 17-25, 26-35, 36-45 ?
Ø Anda sudah berkeluarga ?
Ø Apa jabatan anda sekarang ?
Daftar
Pustaka
http://www.zakapedia.com/2013/10/pengertian-wawancara-dan-jenis-wawancara.html
http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html
http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/23/artikel-wawancara-537564.html
http://akmalyuhniani.blogspot.com/2014/04/teknik-wawancara.html
http://www.scribd.com/doc/57461109/kombis
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara
http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8119/Materi+Analisis+Tambahan.pdf.
http://akmalyuhniani.blogspot.com/2014/04/teknik-wawancara.html
http://theactadiurna.files.wordpress.com/2010/03/chapter-v_wawancara.doc.
http://alascom.wordpress.com/2011/07/01/wawancara/
https://docs.google.com/document/d/1c4Z94AOCqmoNEhzZ1dmLmVOxHxhhmAuiJpG8O9poS_U/edit?hl=en
http://wwwrickysukandar.blogspot.com/2011/03/teknik-wawancara.html
http://www.bintan-s.web.id/2011/04/persiapan-yang-harus-dilakukan-oleh.html
liaedu.files.wordpress.com/2008/08/kombis_smh.doc
http://training-organizer.blogspot.com/2011/01/cara-menggunakan-komunikasi-nonverbal.html
+ komentar + 1 komentar
Sangat membantu sekali, terimakasih
Post a Comment