Pengangguran

BAB I
PENDAHULUAN

Pengangguran yang terjadi di Indonesia merupakan masalah perekonomian yang cukup menyita perhatian dari pemerintah. Penggangguran yang terjadi di Indonesia mempengaruhi kegiatan perekonomian di berbagai sektor. Pengangguran juga menentukan laju perekonomian di suatu negara. Pengangguran ini terjadi akibat banyak faktor, salah satunya kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
Dampak dari pengangguran tingkat kriminalitas dapat meningkat secara signifikan, dikarenakan banyak penggangguran yang tetap harus memenuhi kebutuhan ekonominya sehari-hari. Selain kriminalitas, penganguran juga mempengaruhi stabilitas ekonomi dan politik. Sehingga, masalah pengangguran tidak bisa dianggap remeh dan membutuhkan penanganan yang serius dari pemerintah.

1.1     Latar Belakang
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.
Angka pengangguran di Indonesia pada 2010 diperkirakan masih akan berada di kisaran 10 persen. Target pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,5 persen dinilai tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja di usia produktif. "Anggaran belanja negara yang kurang dalam peningkatan infrastruktur jelas tidak bisa menekan angka pengangguran. Jenis dan macam pengangguran pun ada beberapa, di antaranya adalah: Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment), Pengangguran Struktural (Structural Unemployment), Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment), dan Pengangguran Siklikal.
Dalam makalah ini akan diulas sebagian kecil masalah pengangguran di Indonesia dan memberikan sedikit bantuan solusi yang diharapkan akan membantu dalam menanggulangi masalah perekonomian pengangguran di Indonesia.















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengangguran  
Menurut ensiklopedia bebas dalam web Wikipedia Indonesia, Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomiankarena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jumlah pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta tidak didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan untuk mendapatkan lapangan kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja. Sebenarnya, kalau seseorang menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.

2.2 Macam Macam Pengangguran di Indonesia
Di Indonesia sendiri, ada banyak macam pengangguran. Macam macam pengangguran ini dapat dikelompokkan kembali berdasarkan penyebabnya, waktu bekerja, dan lainnya.
·         International Labor Organization (ILO) memberikan kelompok-kelompok pengangguran yaitu:
1.      Pengangguran terbuka adalah kelompok penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari pekerjaan.
2.      Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang pada periode tertentu terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan.
·         Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menyatakan bahwa:
1.      Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang masih mencari pekerjaan dan yang masih bersedia menerima pekerjaan lain.
2.      Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
·         Berdasarkan kepada faktor-faktor yang menimbulkannya, pengangguran dibedakan kepada tiga jenis, yaitu
1.      Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi akibat kesenjangan waktu, maupun kondisi geografis antara pencari kerja dan lowongan kerja.
2.      Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena pencari kerja tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
3.      Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Pengangguran ini juga berkaitan dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek, terutama terjadi di sektor pertanian.
·         Untuk mengelompokkan masing-masing pengangguran tersebut perlu diperhatikan dimensi-dimensi yang berkaitan dengan pengangguran itu sendiri, yaitu
1.      Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan).
2.      Waktu (banyak di antara mereka yang bekerja ingin bekerja lebih lama).
3.      Produktivitas (kurangnya produktivitas seringkali disebabkan oleh kurangnya sumber daya komplementer untuk melakukan pekerjaan).
·         Berdasarkan dimensi di atas pengangguran dapat dibedakan atas :
1.      Pengangguran terbuka, baik terbuka maupun terpaksa. Secara sukarela, mereka tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik. Sedangkan pengangguran terpaksa, mereka mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan.
2.      Setengah pengangguran (under unemployment) yaitu mereka yang bekerja di mana waktu yang mereka pergunakan kurang dari yang biasa mereka kerjakan.
3.      Tampaknya mereka bekerja, tetapi tidak bekerja secara penuh. Mereka tidak digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah pengangguran. Yang termasuk dalam kategori ini adalah:
>        Pengangguran tak kentara (disguised unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
>        Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment).

2.3  Keadaan Pengangguran di Indonesia
Menurut Badan Resmi Statsistik, Badan Pusat Statistik No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013. Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2013.
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,25%

Jumlah pengangguran pada Agustus 2013 mencapai 7,4 juta orang dengan Tingkat Penganggura Terbuka (TPT) cederung meningkat, dimana TPT Agustus 2013 sebesar 6,25% , naik dari TPT Februari 2013 sebesar 5,92% dan TPT Agustus 2012 sebesar 6,14%.
Pada Agustus 2013, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempai posisi tertinggi, yaitu sebesar 11,19%, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9,74%, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan Sekolah Dsar (SD) ke bawah, yaitu sebesar 3,51%. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2013 TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan, kecuali pada tingkat pendidikan SMA dan SMK. Sesuai dengan tabel 3 yang terdapat pada lampiran.




BAB III
PERUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana pengangguran bisa terjadi di Indonesia?
Pengangguran pasti akan terjadi di setiap negara yang memiliki kegiatan ekonomi yang signifikan terhadap masyarakat. Terutama negara maju dan negara yang berkembang. Dalam hal ini, penjelasan tentang pengangguran lebih ditekankan kepada negara kita tercinta ini, yaitu Indonesia. Penyebab umum terjadinya pengangguran di Indonesia yaitu penduduk yang relatif banyak, pendidikan rendah, kurangnya keterampilan, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya tingkat EQ masyarakat, rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain, tidak mau berwirausaha, pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak (outsourcing). Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pembahasan di bab selanjutnya.

2.      Bagaimana pengaruh pengangguran terhadap perekonomian di Indonesia?
Tentunya pengangguran memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian di Indonesia. Yang tetap besar dan kecilnya angka pengangguran sangat ditentukan dai definisi atau pengklasifikasian pengangguran itu sendiri. Yang dimana telah dirangkum yaitu berpengaruh pada timbulnya kemiskinan, makin beragamnya tindak pidana kriminal, bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen, perdagangan anak dan sebagainya, terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan, terganggunya kondisi psikis seseorang, pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya, pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang, dan pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.

3.      Apa saja yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi ini?
Sesuai dengan GBHN 1999, pemerintah Indonesia hendaknya mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh dan terpadu yang diarahkan pada peningkatan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja serta meningkatkan kualitas dan kuantitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan memerhatikan kompetensi, perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja.
Yang dimana tindakan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi pengangguran di Indonesia secara spesifikasinya akan dibahas di dalam pembahasan.
















BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Penyebab Terjadinya Pengangguran di Indonesia
Salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia adalah masalah pengangguran, yang tidak pernah teratasi setiap tahunnya. Faktor pengangguran bisa beragam macamnya, dan ini tidak boleh di abaikan oleh pemerintah. Usaha mengatasi pengangguran bukanlah kewajiban pemerintah semata. Seluruh penduduk Indonesia di harapkan partisipasinya untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa penyebab pengangguran yang umum terjadi di Indonesia.
1.    Penduduk yang relatif banyak. Semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, tentunya membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan social. Kepadatan penduduk ini juga akan berdampak pada pertambahan jumlah pengangguran.
2.    Pendidikan rendah. Pendidikan yang rendah dpat menyebabkan seseorang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Di karenakan semua perusahaan membutuhkan pegawai seminimal SMA. Dapat dilihat dalam Tabel 1.
3.    Kurangnya keterampilan. Banyak mahasiswa atau lulusan SMA yang sudah mempunyai kriteria dalam bekerja,namun dalam teknisnya keterampilannya masih kurang. Sehingga susah dalam mencari pekerjaan.
4.    Kurangnya lapangan pekerjaan. Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang begitu tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada, baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun swasta.
5.    Kurangnya tingkat EQ masyarakat. Tingkat EQ meliputi kemampuan seseorang dalam mengandalikan emosi, yang berpengaruh terhadap keterampilan berbicara/berkomunikasi, bersosialisasi, kepercayaan diri, dan sifat lainnya yang mendukung dalam hidup di masyarakat. Orang yang pandai berkomunikasi dan pandai bersosialisasi lebih mudah mendapatkan pekerjaan di banding orang yang selalu pendiam dan tidak berani mengeksplor potensi diri.
6.    Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain. Misalnya ada seorang lulusan sarjana yang kemudian tidak mau bekerja dan lebih suka menggantungkan hidup kepada orang tua atau pasangannya bila sudah menikah. Ia termasuk pengangguran, selain itu ia melewatkan peluang untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan bagi orang lain. Grafik 1
7.    Tidak mau berwirausaha. Umumnya sesorang yang baru lulus sekolah/kuliah terpaku dalam mencari pekerjaan, seolah itu adalah tujuan yang sangat mutlak. Sehingga persaingan mencari pekerjaan lebih besar di bandingkan membuat suatu usaha.
8.    Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak (outsourcing). Perusahaan-perusahaan saat ini lebih sering menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan mereka.
Cukup sulit untuk mengatasi pengangguran di Indonesia dengan tingkat jumlah penduduk yang begitu besar dan pemarsalah ekonomi lainnya, sehingga laju pengangguran semakin naik per tahunnya.

4.2 Pengaruh Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu masalah perekonomian bagi suatu negara, tidak hanya di Indonesia, semua negara mempunyai masalah pengangguran ini. Pengangguran akan memeberikan dampak yang beda di setiap negaranya. Namun, ada beberapa dampak atau pengaruh yang sama yang dialami oleh semua negara. Selain itu, jumlah pengangguran juga menjadi ukuran bagi lajurnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Berikut ini beberapa pengaruh pengangguran terhadap perekonomian di Indonesia.
1.    Timbulnya kemiskinan. Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh penghasilan. Bagaimana mungkin ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Lihat tabel 2.
2.    Makin beragamnya tindak pidana kriminal. Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidupnya terutama makan untuk tetap bisa bertahan hidup. Namun seorang pengangguran dalam keadaan terdesak bisa saja melakukan tindakan kriminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan sampai membunuh demi mendapat sesuap nasi.
3.    Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen, perdagangan anak dan sebagainya. Selain maraknya tindak pidana krimanal, akan bertambah pula para pengamen atau pengemis yang kadang kelakuannya mulai meresahkan warga. Karena mereka tak segan-segan mengancam para korban atau bisa melukai apabila tidak diberi uang.
4.    Terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan.
5.    Terganggunya kondisi psikis seseorang.
6.    Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dapipada pendapatan potensial (yang seharusnya) oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah. Tabel 2.
7.    Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun.Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintaha pun akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.Kesimpulan ini dapat ditunjukan dengan Grafik 2.
8.    Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Pengangguran akan menyebabkan  daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang produksi akan berkuran. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.Sesuai dengan survei yang dilakukan oleh BPS yang terlampir pada Grafik 2.

4.3 Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
Sesuai dengan GBHN 1999, pemerintah Indonesia hendaknya:
>     Mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh dan terpadu yang diarahkan pada peningkatan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja peningkatan pengupahan, penjaminan kesejahteraan, perlindungan kerja dan kebebasab berserikat, dan
>     Meningkatkan kualitas dan kuantitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan memerhatikan kompetensi, perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja yang di kelola secara terpadu dan mencegah timbulnya eksploitasi tenaga kerja.
Ada berbagai cara dalam mengatasi pengangguran,yaitu :
>     Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Modal (Padat Karya). Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang kosong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi masalah pengangguran struktural.
>     Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja. Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah tersebut adalah persoalan informasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan sistem informasi yang memudahkan orang mencari pekerjaan yang cocok. Sistem seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus seperti jobfair dan media massa. Bisa juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.
>     Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja. Meningkatkan program pendidikan dengan cara wajib belajar 12 tahun dan memberikan pendidikan gratis bagi warga yang kurang mampu, sehingga mengurangi pengangguran yang tidak terdidik, serta memberikan pelatihan kerja.
>     Menggalakkan program transmigrasi. Program transmigrasi bukan saja merupakan cara efektif meratakan pembangunan dan jumlah penduduk, tetapi juga merupakan cara mengatasi pengangguran yang tepat. Yaitu tidak semua berbondong – bondong mencari pekerjaan di ibukota yang dapat memadatkan ibu kota. Oleh karena itu, transmigrasi adalah solusi terbaik untuk mengatasi pnegangguran juga dengan memberikan pelatihan dan pemberian modal untuk membuka usaha di wilyah transmigrasi sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan.
>     Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan. Meningkatkan jumlah wiraswasta dengan adanya UKM dengan pemberian modal yang di berikan oleh pemerintah dan kerjasama dengan pihak swasta. Menumbuhkan jiwa wirausaha sejak sekolah sehingga merubah paradigma dari mencari pekerjaan menjadi memberi pekerjaan. Hal ini yang mesti di dukung oleh pemerintah. Mendukung kegiatan wirausaha sekecil apapun skala usaha tersebut dan memberikan pelatihan, memberikan tanpa agunan dan tanpa bunga bagi perintis usaha ( masih pemula ). Wirausaha bukan saja mengatasi pengangguran di tanah air tetapi juga bentuk usaha untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
>     Mengintensifkan program keluarga berencana. Pemerintah harus berusaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan mengawasi program ini dengan sebaik baiknya agar program ini berjalan dengan sangat baik. Karena masih belum terlihat keberhasilan dari program KB. Jika keberhasilan ini tercapai dapat menekan jumlah pengangguran di Indonesia.
>     Menekan impor dan memperbanyak ekspor. Pemerintah harus menekan impor sebanyak mungkin dan memajukan produk – produk dalam negeri yang di hasilkan dari petani dan para wirausaha. Sehingga para usahawan tidak kesulitan dalam mencari pasar dalam menjual usahanya dan berusaha untuk mengekspor produk dalam negeri yang dapat menghasilkan devisa negara, dengan harapan pengangguran  berusaha untuk berwirausaha dikarenakan pangsa pasar yang luas.




BAB V
Kesimpulan

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Penyebab dari terjadinya pengangguran adalah penduduk yang relatif banyak, pendidikan rendah, kurangnya keterampilan, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya tingkat EQ masyarakat, rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain, tidak mau berwirausaha, pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak (outsourcing). Pengangguran ini memberikan pengaruh yang besar tehadap Indonesia, baik dalam perekonomian maupun sosial dan politik. Dalam perekonomian dampaknya dapat berupa timbulnya kemiskinan,pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya, pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang, pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.









Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. (2000). Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2000.   Buku I. Jakarta: BPS.
Bakir, Zainab dan  Manning,Cris. (1984). Angkatan Kerja Indonesia. Jakarta: Rajawali.
Nanga, Muana. (2005). Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafika Persada.
Soetrisno.(1992). Kapita Selekta Ekonomi Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Andi
Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. (2001). Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Badan Pusat Statistik. (2013)  No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013. Jakarta: BPS.



No.
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
2010
2011
2012
2013
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
1
Tidak/belum pernah sekolah
 59 066
 157 586
 92 142
 190 370
 123 213
 82 411
 109 865
 77 450
2
Belum/tidak tamat SD
 547 164
 600 221
 552 939
 686 895
 590 719
 503 379
 513 534
 477 156
3
SD
1 522 465
1 402 858
1 275 890
1 120 090
1 415 111
1 449 508
1 421 653
1 339 072
4
SLTP
1 657 452
1 661 449
1 803 009
1 890 755
1 716 450
1 701 294
1 822 395
1 681 945
5
SLTA Umum
2 111 256
2 149 123
2 264 376
2 042 629
1 983 591
1 832 109
1 841 545
1 925 563
6
SLTA Kejuruan
1 336 881
1 195 192
1 082 101
1 032 317
 990 325
1 041 265
 847 052
1 259 444
7
Diploma I,II,III/Akademi
 538 186
 443 222
 434 457
 244 687
 252 877
 196 780
 192 762
 187 059
8
Universitas
 820 020
 710 128
 612 717
 492 343
 541 955
 438 210
 421 717
 441 048

Total
8 592 490
8 319 779
8 117 631
7 700 086
7 614 241
7 244 956
7 170 523
7 388 737
Lampiran                Daftar Tabel dan Grafik

*(Tabel 1) Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2010 – 2013. Sumber BPS dan CEIC.

Tahun
Penduduk Miskin di Indonesia
(dalam juta orang)
(dalam %)
Feb – 04
36,1
16,66
Feb – 05
35,1
15,97
Mar – 06
39,3
17,75
Mar – 07
37,17
16,58
Mar – 08
34,96
15,42
Mar – 09
32,53
14,15
Mar – 10
31,02
13,33
Mar – 11
30,02
12,49
Sep – 11
29,89
12,36
Mar – 12
29,13
11,96
Sep – 12
28,59
11,66
*(Tabel 2) Perkembangan Kemiskinan di Indonesia, Tahun 2004 – 2012. Sumber Berita Resmi Statistik BPS No.06/01/Th.XVI, 2 Januari 2013.
*(Grafik 1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Indonesia, Febuari 2005 – Febuari 2013 (dalam %). Sumber BPSdan CEIC.
*(Grafik 2) Laju Pertumbuhan PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Pengeluaran, Tahun 2005 – 2013* (YoY, dalam %). Sumber BPS dan CEIC
Share this article :
 

+ komentar + 2 komentar

9 February 2018 at 01:24


Ayo segera bergabung bersama kami di www.LegendaQQ.net

Pilihan Terbaik Untuk Permainan Kartu Sang LEGENDARIS !!!
AGEN POKER ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA
Rasakan sensasi bermain di website kami dengan minimal deposit Rp.20.000 Dan withdraw Rp 20.000

Kami Hadirkan 7 Permainan 100% FairPlay :

- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online

Fasilitas BANK yang di sediakan :

- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon

Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ

Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!

Untuk Info Lebih Lanjut Silahkan Hub Cs Kami
Contact Us :
+ live chat : legendaQQ.net
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9

link alternatif :
* Legendapelangi.com
* Legendaqq.net
* Legendaqq.org

24 April 2018 at 06:31

Thanks ya, artikel sangat membantu dalam menyelesaikan tugas perkuliahan tentang inflasi dan pengangguran. Kunjungi juga ya MAKALAH INFLASI DAN PENGANGGURAN

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKEL MAIN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger