BAB I
PENDAHULUAN
Pengangguran yang terjadi di Indonesia
merupakan masalah perekonomian yang cukup menyita perhatian dari pemerintah.
Penggangguran yang terjadi di Indonesia mempengaruhi kegiatan perekonomian di
berbagai sektor. Pengangguran juga menentukan laju perekonomian di suatu
negara. Pengangguran ini terjadi akibat banyak faktor, salah satunya kurangnya
lapangan pekerjaan yang tersedia.
Dampak dari pengangguran tingkat
kriminalitas dapat meningkat secara signifikan, dikarenakan banyak
penggangguran yang tetap harus memenuhi kebutuhan ekonominya sehari-hari.
Selain kriminalitas, penganguran juga mempengaruhi stabilitas ekonomi dan
politik. Sehingga, masalah pengangguran tidak bisa dianggap remeh dan
membutuhkan penanganan yang serius dari pemerintah.
1.1
Latar Belakang
Perekonomian Indonesia sejak krisis
ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut
memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai
7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan
ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga
ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang terserap bisa
mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen,
tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja
mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa
pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah
pengangguran di Indonesia bertambah.
Angka pengangguran di Indonesia pada
2010 diperkirakan masih akan berada di kisaran 10 persen. Target pertumbuhan
ekonomi yang hanya sebesar 5,5 persen dinilai tidak cukup untuk menyerap tenaga
kerja di usia produktif. "Anggaran belanja negara yang kurang dalam peningkatan
infrastruktur jelas tidak bisa menekan angka pengangguran. Jenis dan macam
pengangguran pun ada beberapa, di antaranya adalah: Pengangguran Friksional
(Frictional Unemployment), Pengangguran Struktural (Structural Unemployment),
Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment), dan Pengangguran Siklikal.
Dalam makalah ini akan diulas
sebagian kecil masalah pengangguran di Indonesia dan memberikan sedikit bantuan
solusi yang diharapkan akan membantu dalam menanggulangi masalah perekonomian
pengangguran di Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pengangguran
Menurut
ensiklopedia bebas dalam web Wikipedia Indonesia, Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomiankarena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara
membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan
dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga
mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara. Di
negara-negara berkembang seperti Indonesia,
dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.
Jumlah pengangguran biasanya seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk serta tidak didukung oleh tersedianya
lapangan kerja baru atau keengganan untuk menciptakan lapangan kerja (minimal)
untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan untuk mendapatkan lapangan
kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja. Sebenarnya,
kalau seseorang menciptakan lapangan kerja, menciptakan lapangan kerja
(minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga,
misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu
orang lain walau sedikit saja.
2.2
Macam Macam Pengangguran di Indonesia
Di Indonesia sendiri, ada banyak macam
pengangguran. Macam macam pengangguran ini dapat dikelompokkan kembali
berdasarkan penyebabnya, waktu bekerja, dan lainnya.
·
International Labor
Organization (ILO) memberikan kelompok-kelompok pengangguran yaitu:
1.
Pengangguran terbuka
adalah kelompok penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja,
dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari pekerjaan.
2.
Setengah pengangguran
terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja
mandiri (berusaha sendiri) yang pada periode tertentu terpaksa bekerja kurang
dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia
mencari pekerjaan lain/tambahan.
·
Sedangkan menurut
Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menyatakan bahwa:
1.
Setengah pengangguran
terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang masih
mencari pekerjaan dan yang masih bersedia menerima pekerjaan lain.
2.
Setengah pengangguran
sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun tidak
mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
·
Berdasarkan kepada
faktor-faktor yang menimbulkannya, pengangguran dibedakan kepada tiga jenis,
yaitu
1.
Pengangguran friksional
adalah pengangguran yang terjadi akibat kesenjangan waktu, maupun kondisi
geografis antara pencari kerja dan lowongan kerja.
2.
Pengangguran struktural
adalah pengangguran yang terjadi karena pencari kerja tidak memenuhi
persyaratan yang dibutuhkan.
3.
Pengangguran musiman
adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Pengangguran ini juga
berkaitan dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek, terutama terjadi di
sektor pertanian.
·
Untuk mengelompokkan
masing-masing pengangguran tersebut perlu diperhatikan dimensi-dimensi yang
berkaitan dengan pengangguran itu sendiri, yaitu
1.
Intensitas pekerjaan
(yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan).
2.
Waktu (banyak di antara
mereka yang bekerja ingin bekerja lebih lama).
3.
Produktivitas
(kurangnya produktivitas seringkali disebabkan oleh kurangnya sumber daya
komplementer untuk melakukan pekerjaan).
·
Berdasarkan dimensi di
atas pengangguran dapat dibedakan atas :
1.
Pengangguran terbuka,
baik terbuka maupun terpaksa. Secara sukarela, mereka tidak mau bekerja karena
mengharapkan pekerjaan yang lebih baik. Sedangkan pengangguran terpaksa, mereka
mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan.
2.
Setengah pengangguran
(under unemployment) yaitu mereka yang bekerja di mana waktu yang mereka
pergunakan kurang dari yang biasa mereka kerjakan.
3.
Tampaknya mereka
bekerja, tetapi tidak bekerja secara penuh. Mereka tidak digolongkan sebagai
pengangguran terbuka dan setengah pengangguran. Yang termasuk dalam kategori
ini adalah:
>
Pengangguran tak
kentara (disguised unemployment) adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
>
Pengangguran
tersembunyi (hidden unemployment).
2.3 Keadaan
Pengangguran di Indonesia
Menurut Badan Resmi Statsistik, Badan Pusat Statistik No.
78/11/Th. XVI, 6 November 2013. Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2013.
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,25%
Jumlah
pengangguran pada Agustus 2013 mencapai 7,4 juta orang dengan Tingkat Penganggura
Terbuka (TPT) cederung meningkat, dimana TPT Agustus 2013 sebesar 6,25% , naik
dari TPT Februari 2013 sebesar 5,92% dan TPT Agustus 2012 sebesar 6,14%.
Pada
Agustus 2013, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempai
posisi tertinggi, yaitu sebesar 11,19%, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Atas
(SMA) sebesar 9,74%, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan
Sekolah Dsar (SD) ke bawah, yaitu sebesar 3,51%. Jika dibandingkan keadaan
Agustus 2013 TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan, kecuali
pada tingkat pendidikan SMA dan SMK. Sesuai dengan tabel 3 yang terdapat pada
lampiran.
BAB III
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana
pengangguran bisa terjadi di Indonesia?
Pengangguran
pasti akan terjadi di setiap negara yang memiliki kegiatan ekonomi yang
signifikan terhadap masyarakat. Terutama negara maju dan negara yang
berkembang. Dalam hal ini, penjelasan tentang pengangguran lebih ditekankan
kepada negara kita tercinta ini, yaitu Indonesia. Penyebab umum terjadinya
pengangguran di Indonesia yaitu penduduk yang relatif banyak, pendidikan
rendah, kurangnya keterampilan, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya tingkat
EQ masyarakat, rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain, tidak mau
berwirausaha, pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan
sistem pegawai kontrak (outsourcing). Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada
pembahasan di bab selanjutnya.
2. Bagaimana
pengaruh pengangguran terhadap perekonomian di Indonesia?
Tentunya pengangguran memiliki
pengaruh yang besar terhadap perekonomian di Indonesia. Yang tetap besar dan
kecilnya angka pengangguran sangat ditentukan dai definisi atau
pengklasifikasian pengangguran itu sendiri. Yang dimana telah dirangkum yaitu berpengaruh
pada timbulnya kemiskinan,
makin beragamnya tindak pidana kriminal, bertambahnya
jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen, perdagangan anak dan sebagainya, terjadinya
kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan
kekuasaan, terganggunya
kondisi psikis seseorang,
pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat
memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya, pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang, dan pengangguran
tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
3. Apa
saja yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi ini?
Sesuai dengan GBHN 1999, pemerintah Indonesia
hendaknya mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh dan terpadu yang
diarahkan pada peningkatan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja serta meningkatkan
kualitas dan kuantitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan
memerhatikan kompetensi, perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja.
Yang dimana tindakan yang seharusnya dilakukan oleh
pemerintah dalam mengatasi pengangguran di Indonesia secara spesifikasinya akan
dibahas di dalam pembahasan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Penyebab Terjadinya Pengangguran di Indonesia
Salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia
adalah masalah pengangguran, yang tidak pernah teratasi setiap tahunnya. Faktor
pengangguran bisa beragam macamnya, dan ini tidak boleh di abaikan oleh
pemerintah. Usaha mengatasi pengangguran bukanlah kewajiban pemerintah semata.
Seluruh penduduk Indonesia di harapkan partisipasinya untuk mengatasi masalah
ini. Berikut adalah beberapa penyebab pengangguran yang umum terjadi di
Indonesia.
1.
Penduduk
yang relatif banyak. Semakin banyaknya jumlah penduduk
di Indonesia, tentunya membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan social.
Kepadatan penduduk ini juga akan berdampak pada pertambahan jumlah
pengangguran.
2.
Pendidikan rendah. Pendidikan
yang rendah dpat menyebabkan seseorang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Di
karenakan semua perusahaan membutuhkan pegawai seminimal SMA. Dapat dilihat
dalam Tabel 1.
3.
Kurangnya keterampilan. Banyak
mahasiswa atau lulusan SMA yang sudah mempunyai kriteria dalam bekerja,namun
dalam teknisnya keterampilannya masih kurang. Sehingga susah dalam mencari
pekerjaan.
4.
Kurangnya lapangan pekerjaan. Setiap
tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang begitu
tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan
yang ada, baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun swasta.
5.
Kurangnya tingkat EQ masyarakat. Tingkat EQ
meliputi kemampuan seseorang dalam mengandalikan emosi, yang berpengaruh
terhadap keterampilan berbicara/berkomunikasi, bersosialisasi, kepercayaan
diri, dan sifat lainnya yang mendukung dalam hidup di masyarakat. Orang yang
pandai berkomunikasi dan pandai bersosialisasi lebih mudah mendapatkan
pekerjaan di banding orang yang selalu pendiam dan tidak berani mengeksplor
potensi diri.
6.
Rasa malas dan ketergantungan diri
pada orang lain. Misalnya ada seorang lulusan sarjana yang kemudian
tidak mau bekerja dan lebih suka menggantungkan hidup kepada orang tua atau
pasangannya bila sudah menikah. Ia termasuk pengangguran, selain itu ia
melewatkan peluang untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Grafik 1
7.
Tidak mau berwirausaha. Umumnya
sesorang yang baru lulus sekolah/kuliah terpaku dalam mencari pekerjaan, seolah
itu adalah tujuan yang sangat mutlak. Sehingga persaingan mencari pekerjaan
lebih besar di bandingkan membuat suatu usaha.
8.
Pengusaha
yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak
(outsourcing). Perusahaan-perusahaan saat ini
lebih sering menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan
mereka.
Cukup sulit
untuk mengatasi pengangguran di Indonesia dengan tingkat jumlah penduduk yang
begitu besar dan pemarsalah ekonomi lainnya, sehingga laju pengangguran semakin
naik per tahunnya.
4.2
Pengaruh Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu
masalah perekonomian bagi suatu negara, tidak hanya di Indonesia, semua negara
mempunyai masalah pengangguran ini. Pengangguran akan memeberikan dampak yang
beda di setiap negaranya. Namun, ada beberapa dampak atau pengaruh yang sama
yang dialami oleh semua negara. Selain itu, jumlah pengangguran juga menjadi
ukuran bagi lajurnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Berikut ini beberapa
pengaruh pengangguran terhadap perekonomian di Indonesia.
1. Timbulnya
kemiskinan. Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh
penghasilan. Bagaimana mungkin ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Lihat
tabel 2.
2. Makin
beragamnya tindak pidana kriminal. Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi
kebutuhan pokok dalam hidupnya terutama makan untuk tetap bisa bertahan hidup.
Namun seorang pengangguran dalam keadaan terdesak bisa saja melakukan tindakan
kriminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan sampai membunuh demi
mendapat sesuap nasi.
3. Bertambahnya
jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen, perdagangan anak dan sebagainya.
Selain maraknya tindak pidana krimanal, akan bertambah pula para pengamen atau
pengemis yang kadang kelakuannya mulai meresahkan warga. Karena mereka tak
segan-segan mengancam para korban atau bisa melukai apabila tidak diberi uang.
4. Terjadinya
kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan
kekuasaan.
5. Terganggunya
kondisi psikis seseorang.
6. Pengangguran
bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan
nasional rill (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dapipada
pendapatan potensial (yang seharusnya) oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai
oleh masyarakat pun akan lebih rendah. Tabel 2.
7. Pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang. Hal ini
terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian
menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian pajak
yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun.Jika penerimaan pajak
menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintaha pun akan berkurang sehingga
kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.Kesimpulan ini dapat ditunjukan
dengan Grafik 2.
8. Pengangguran
tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga
permintaan terhadap barang-barang produksi akan berkuran. Keadaan demikian
tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau
pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga
pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.Sesuai dengan survei yang dilakukan
oleh BPS yang terlampir pada Grafik 2.
4.3
Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
Sesuai dengan GBHN 1999, pemerintah Indonesia
hendaknya:
>
Mengembangkan tenaga kerja secara
menyeluruh dan terpadu yang diarahkan pada peningkatan kompetensi dan
kemandirian tenaga kerja peningkatan pengupahan, penjaminan kesejahteraan,
perlindungan kerja dan kebebasab berserikat, dan
>
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan memerhatikan kompetensi,
perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja yang di kelola secara terpadu dan
mencegah timbulnya eksploitasi tenaga kerja.
Ada berbagai cara dalam mengatasi pengangguran,yaitu :
>
Peningkatan
Mobilitas Tenaga kerja dan Modal (Padat Karya). Peningkatan
mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja
yang kosong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan
kualifikasi di tempat baru. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi masalah
pengangguran struktural.
>
Penyediaan
Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja. Untuk
mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat
mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah
tersebut adalah persoalan informasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu
diadakan sistem informasi yang memudahkan orang mencari pekerjaan yang cocok.
Sistem seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus
seperti jobfair dan media massa. Bisa juga berupa pengenalan profil perusahaan
di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balai latihan kerja.
>
Program
Pendidikan dan Pelatihan Kerja. Meningkatkan program pendidikan
dengan cara wajib belajar 12 tahun dan memberikan pendidikan gratis bagi warga yang
kurang mampu, sehingga mengurangi pengangguran yang tidak terdidik, serta
memberikan pelatihan kerja.
>
Menggalakkan
program transmigrasi. Program transmigrasi bukan saja merupakan cara efektif
meratakan pembangunan dan jumlah penduduk, tetapi juga merupakan cara mengatasi
pengangguran yang tepat. Yaitu tidak semua berbondong – bondong mencari
pekerjaan di ibukota yang dapat memadatkan ibu kota. Oleh karena itu,
transmigrasi adalah solusi terbaik untuk mengatasi pnegangguran juga dengan
memberikan pelatihan dan pemberian modal untuk membuka usaha di wilyah
transmigrasi sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan.
>
Meningkatkan
dan mendorong kewiraswastaan. Meningkatkan jumlah wiraswasta
dengan adanya UKM dengan pemberian modal yang di berikan oleh pemerintah dan
kerjasama dengan pihak swasta. Menumbuhkan jiwa wirausaha sejak sekolah
sehingga merubah paradigma dari mencari pekerjaan menjadi memberi pekerjaan.
Hal ini yang mesti di dukung oleh pemerintah. Mendukung kegiatan wirausaha
sekecil apapun skala usaha tersebut dan memberikan pelatihan, memberikan tanpa
agunan dan tanpa bunga bagi perintis usaha ( masih pemula ). Wirausaha bukan
saja mengatasi pengangguran di tanah air tetapi juga bentuk usaha untuk
meningkatkan perekonomian Indonesia.
>
Mengintensifkan
program keluarga berencana. Pemerintah harus berusaha untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk dan mengawasi program ini dengan sebaik
baiknya agar program ini berjalan dengan sangat baik. Karena masih belum terlihat
keberhasilan dari program KB. Jika keberhasilan ini tercapai dapat menekan
jumlah pengangguran di Indonesia.
>
Menekan
impor dan memperbanyak ekspor. Pemerintah harus menekan impor
sebanyak mungkin dan memajukan produk – produk dalam negeri yang di hasilkan
dari petani dan para wirausaha. Sehingga para usahawan tidak kesulitan dalam
mencari pasar dalam menjual usahanya dan berusaha untuk mengekspor produk dalam
negeri yang dapat menghasilkan devisa negara, dengan harapan pengangguran berusaha untuk berwirausaha dikarenakan pangsa
pasar yang luas.
BAB V
Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Penyebab dari terjadinya pengangguran
adalah penduduk yang relatif banyak, pendidikan rendah, kurangnya keterampilan,
kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya tingkat EQ masyarakat, rasa malas dan
ketergantungan diri pada orang lain, tidak mau berwirausaha, pengusaha yang
selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak
(outsourcing). Pengangguran ini memberikan pengaruh yang besar tehadap
Indonesia, baik dalam perekonomian maupun sosial dan politik. Dalam
perekonomian dampaknya dapat berupa timbulnya kemiskinan,pengangguran bisa
menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya, pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak
berkurang, pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. (2000).
Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2000.
Buku I. Jakarta: BPS.
Bakir, Zainab dan Manning,Cris. (1984). Angkatan Kerja
Indonesia. Jakarta: Rajawali.
Nanga, Muana. (2005). Makroekonomi:
Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafika Persada.
Soetrisno.(1992). Kapita Selekta
Ekonomi Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Andi
Sukirno, Sadono. (2004). Makro
Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rahardja, Prathama dan Mandala
Manurung. (2001). Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Badan Pusat
Statistik. (2013) No. 78/11/Th. XVI,
6 November 2013. Jakarta: BPS.
No.
|
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
||||
Februari
|
Agustus
|
Februari
|
Agustus
|
Februari
|
Agustus
|
Februari
|
Agustus
|
||
1
|
Tidak/belum
pernah sekolah
|
59 066
|
157 586
|
92 142
|
190 370
|
123 213
|
82 411
|
109 865
|
77 450
|
2
|
Belum/tidak
tamat SD
|
547 164
|
600 221
|
552 939
|
686 895
|
590 719
|
503 379
|
513 534
|
477 156
|
3
|
SD
|
1 522 465
|
1 402 858
|
1 275 890
|
1 120 090
|
1 415 111
|
1 449 508
|
1 421 653
|
1 339 072
|
4
|
SLTP
|
1 657 452
|
1 661 449
|
1 803 009
|
1 890 755
|
1 716 450
|
1 701 294
|
1 822 395
|
1 681 945
|
5
|
SLTA Umum
|
2 111 256
|
2 149 123
|
2 264 376
|
2 042 629
|
1 983 591
|
1 832 109
|
1 841 545
|
1 925 563
|
6
|
SLTA
Kejuruan
|
1 336 881
|
1 195 192
|
1 082 101
|
1 032 317
|
990 325
|
1 041 265
|
847 052
|
1 259 444
|
7
|
Diploma
I,II,III/Akademi
|
538 186
|
443 222
|
434 457
|
244 687
|
252 877
|
196 780
|
192 762
|
187 059
|
8
|
Universitas
|
820 020
|
710 128
|
612 717
|
492 343
|
541 955
|
438 210
|
421 717
|
441 048
|
Total
|
8 592 490
|
8 319 779
|
8 117 631
|
7 700 086
|
7 614 241
|
7 244 956
|
7 170 523
|
7 388 737
|
Lampiran
Daftar Tabel dan Grafik
*(Tabel 1) Pengangguran Terbuka Menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2010 – 2013. Sumber BPS dan CEIC.
Tahun
|
Penduduk
Miskin di Indonesia
|
|
(dalam
juta orang)
|
(dalam
%)
|
|
Feb –
04
|
36,1
|
16,66
|
Feb –
05
|
35,1
|
15,97
|
Mar –
06
|
39,3
|
17,75
|
Mar –
07
|
37,17
|
16,58
|
Mar –
08
|
34,96
|
15,42
|
Mar –
09
|
32,53
|
14,15
|
Mar –
10
|
31,02
|
13,33
|
Mar –
11
|
30,02
|
12,49
|
Sep –
11
|
29,89
|
12,36
|
Mar –
12
|
29,13
|
11,96
|
Sep –
12
|
28,59
|
11,66
|
*(Tabel
2) Perkembangan Kemiskinan di Indonesia, Tahun 2004 – 2012. Sumber Berita Resmi Statistik BPS No.06/01/Th.XVI, 2 Januari 2013.
*(Grafik
1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan
Tingkat Pengangguran Indonesia, Febuari 2005 – Febuari 2013 (dalam %). Sumber BPSdan CEIC.
*(Grafik 2) Laju Pertumbuhan PDB Indonesia Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Menurut
Pengeluaran, Tahun 2005 – 2013* (YoY, dalam %). Sumber BPS dan CEIC
+ komentar + 2 komentar
Ayo segera bergabung bersama kami di www.LegendaQQ.net
Pilihan Terbaik Untuk Permainan Kartu Sang LEGENDARIS !!!
AGEN POKER ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA
Rasakan sensasi bermain di website kami dengan minimal deposit Rp.20.000 Dan withdraw Rp 20.000
Kami Hadirkan 7 Permainan 100% FairPlay :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ
Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!
Untuk Info Lebih Lanjut Silahkan Hub Cs Kami
Contact Us :
+ live chat : legendaQQ.net
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9
link alternatif :
* Legendapelangi.com
* Legendaqq.net
* Legendaqq.org
Thanks ya, artikel sangat membantu dalam menyelesaikan tugas perkuliahan tentang inflasi dan pengangguran. Kunjungi juga ya MAKALAH INFLASI DAN PENGANGGURAN
Post a Comment