Sebab secara kodrat laki-laki
memang berkedudukan sebagai seorang pelindung di muka bumi. Namun, kami bukan
akan membahas masalah kedudukan atau kewajiban laki-laki, melainkan mengenai
sebuah permainan tradisional pemacu adrenalin laki-laki, yang tak lain adalah
"Benteng".
Bermain Benteng bukan berarti
memainkan bidak benteng di papan catur, tapi sebuah permainan dimana para
pemainnya saling bersaing dalam menjaga dan membobol benteng masing-masing.
Layaknya sebuah peperangan,
dalam bermain Benteng, para pemain bertindak sebagai para prajurit yang
bertugas menjaga sebuah benteng (umunya berupa tiang atau pohon) yang
diibaratkan sebagai istana mereka dari serangan musuh, dan berusaha membobol
benteng lawan demi memenangkan peperangan.
Selain itu, menyandera dan
membebaskan sandera merupakan salah satu bagian menarik yang menghiasi
permainan ini. Untuk menyelami permainan ini lebih lanjut, berikut cara dan
tahapan bermainnya :
- Cari teman bermain minimal 8 orang, dan harus berjumlah genap.
- Cari dua buah tiang atau pohon yang besarnya sama atau tak jauh
berbeda dan berjarak minimal 50
meter dari tiang ke tiang. Usahakan bermain di lapangan atau tempat terbuka yang aman, sebab bila di jalan akan rentan tertabrak. - Setelah tiang dan tempat ditentukan, bagi pemain ke dalam dua kelompok yang berjumlah sama.
- Setelah kelompok terbentuk, masing-masing kelompok menentukan tiang yang akan dijaga. Bila tempat bermain bertanah landai, tiang yang berada di tempat yang lebih tinggi akan lebih menguntungkan.
- Permainan pun dimulai, masing-masing kelompok dapat mulai menyerang secara bersamaan atau bergantian.
- Cara menyerang yaitu menggunakan tangan, dimana untuk mematikan atau menyandera lawan, pemain harus menyentuh tubuh lawannya.
- Sebelum menyerang, pemain harus menyentuh benteng miliknya terlebih dahulu untuk menentukan kedudukan prajurit. Kedudukan prajurit disini memiliki arti bahwa pemain yang berkedudukan lebih tinggi tidak dapat dimatikan pemain yang lebih rendah. Kedudukan ditentukan dari tengat waktu setelah menyentuh benteng, jadi bagi pemain yang baru saja menyentuh benteng,kedudukannya akan lebih tinggi dari pemain yang menyentuh benteng satu menit yang lalu. Jadi, bisa dikatakan bahwa menyentuh benteng itu seperti mengisi ulang amunisi atau kekuatan.
- Pemain yang berhasil dimatikan akan menjadi sandera dan ditempatkan di daerah penyandera tanpa diperbolehkan mengikuti permainan.
- Untuk membebaskan sandera, rekan dari sandera harus dapat menyentuh tangan dari sandera. Setelah berhasil dibebaskan, sandera tidak diperbolehkan mengikuti permainan sebelum menyentuh benteng miliknya, dan apabila sandera kembali tertangkap sebelum sempat menyentuh benteng, ia akan kembali menjadi sandera.
- Inialah tahap yang paling menyenangkan dan menarik dari permainan ini, yaitu membobol benteng lawan. Dalam membobol benteng lawan, pemain diperbolehkan menggunakan berbagai cara dan menyerang benteng dari berbagai sisi (kanan, kiri, atas dan bawah). Maka dari itu, dibutuhkanlah strategi maupun jebakan yang taktis dalam menyerang dan bertahan.
- Ketika salah satu pemain berhasil menyentuh benteng lawan tanpa berhasil dimatikan, maka perolehan nilai pun didapat kubu yang menyentuh, setelah itu baik pemain atau sandera dapat kembali ke kubunya masing-masing, dan permainan pun dimulai kembali.
- Pemenang permainan ini ditentukan dari banyaknya perolehan suatu kelompok dalam menyentuh benteng lawan. Jumlah perolehan dapat juga dibatasi, misalnya kelompok mana yang lebih cepat membobol benteng lawan sebanyak lima kali, akan dinyatakan sebagai pemenang.
Itulah salah satu permainan
tradisional Indonesia yang dapat memacu adrenalin dan cukup menguras stamina. Permainan
ini bukan hanya diperuntukkan untuk laki-laki, sebab perempuan pun boleh
memainkannya. Namun, karena pemain dituntut untuk terus bergerak dan rentan
dengan luka-luka kecil, maka berhatilah-hatilah dalam memainkannya.
Guard Your Castle And Settle The Battle!
Guard Your Castle And Settle The Battle!
Post a Comment