ABSTRAK
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Bisnis.
Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk memberikan informasi
bagi para pembaca mengenai bagaimana caranya mengetahui apakah suatu rata-rata
penyebaran data, benar-benar mewakilkan keseluruhan data atau tidak. Data yang
diambil untuk dijadikan sampel adalah data mengenai Upah Minimum di setiap
Propinsi di Indonesia dan untuk menganalisisnya penulis menggunakan perhitungan
menggunakan Metode Ukuran Dispersi. Dalam makalah ini akan dianalisis rata-rata
penyebaran data, penyimpangannya, dan beberapa perhitungan yang ada didalam
metode ukuran dispersi. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui penyebaran
upah minimum tiap tahun di masing-masing daerah rata-rata penyebarannya
bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya ukuran
penyebaran data standar deviasi.
Untuk penyimpangan untuk seluruh daerah sampel adalah Rp. 417.412,0514
menunjukkan bahwa rata-rata data tersebut representative karena lebih kecil
dari mean. Selain itu sebaran antar kuartilnya sebesar Rp.540.000. Untuk CV yang
paling stabil adalah daerah Banten sebesar 9,59% dan untuk perkembangan upah
minimum, yang lebih baik adalah daerah Bali.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pembangunan
ketenagakerjaan Indonesia mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan. Keterkaitan
itu tidak hanya dengan kepentingan tenaga kerja selama, sebelum dan sesudah
masa kerja tetapi juga keterkaitan dengan kepentingan pengusaha, pemerintah dan
masyarakat. Untuk itu diperlukan pengaturan yang menyeluruh dan komprehensif,
antara lain mencakup sumber daya manusia, peningkatan produktivitas dan lain
sebagainya. Bertitik tolak dari karyawan sebagai sumber daya manusia itulah,
maka perusahaan perlu mengetahui bahwa tenaga kerja memerlukan penghargaan
serta diakui keberadaannya, juga prestasi kerja yang mereka ciptakan dan harga
diri yang mereka miliki. Salah satu cara memberikan penghargaan terhadap
prestasi kerja karyawan yaitu dengan melalui “upah”. Upah Minimum adalah suatu
standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk
memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Karena
pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap propinsi berbeda-beda, maka disebut
Upah Minimum Propinsi. Upah Minimum Propinsi (UMP) adalah Upah Minimum yang
berlaku untuk seluruh Kabupaten/Kota di satu Provinsi. Upah minimum ini di
tetapkan setiap satu tahun sekali oleh Gubernur berdasarkan rekomendasi Komisi
Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah (sekarang
Dewan Pengupahan Provinsi). Namun akhir – akhir ini sering sekali buruh di
Indonesia berdemo meminta kenaikan upah minimum yang ada dan ketidak pemerataan
upah minimum yang ada di setiap daerah. Hal ini membuat penulis merasa tertarik
untuk menghitung tentang kenaikan rata-rata upah di setiap daerah apakah sudah representative
atau belum, juga untuk menentukan di daerah manakah yang perkembangan UMPnya
lebih baik.
1.2. PERUMUSAN MASALAH
1)
Apakah rata-rata per daerah sampel periode
2009-2013 representative atau tidak?
2)
Apakah rata-rata semua sampel pada tahun
2013 representative atau tidak?
3)
Berapakah penyimpangan semua sampel?
4)
Berapakah sebaran antar kuartil ?
5)
Daerah sampel manakah yang lebih stabil
upahnya ?
6)
Jika pada tahun 2014 DKI JAKARTA Upah minimumnya Rp.2,241,300. Rata-rata
upahnya Rp.1.441.404,8 dan simpangan bakunya Rp.460.628,9118. Untuk wilayah
Bali, upah minimumnya Rp.1,321,000 dengan rata-rata upah minimumnya
Rp.925.563,2 dan simpangan baku Rp.161.976,9211
di wilayah manakah pegawai mendapatkan upah yang lebih baik? (sesuai
data bps pada tahun 2014).
1.3.
TUJUAN
Tujuan
dari pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Untuk
mengetahui apakah penyebaran upah minimum antara daerah yang satu dengan yang
lainnya rata-ratanya representatif atau tidak.
2. apakah
antara daerah satu dengan yang lainnya penyebaran upahnya merata atau tidak.
3. apakah
meningkatnya upah minimum per tahun menjadi lebih baik atau tidak dan untuk
mengetahui apakah gaji minimum yang ditentukan oleh pemerintah sudah cukup baik
atau belum dengan menganalisisnya menggunakan metode Statistik Ukuran Dispersi.
4. Membantu
untuk memahami cara menganalisa data menggunakan Metode Ukuran Dispersi.
1.4.
MANFAAT
Manfaat dari pembuatan
makalah ini adalah kita dapat mengetahui apakah upah minimum yang diberikan
oleh pemerintah sudah sesuai dan merata di setiap daerah atau belum. Selain itu
kita juga dapat melihat dengan meningkatnya penyebaran upah minimum di tiap
daerah apakah menjadi lebih baik atau sama saja dan dengan dibuatnya makalah
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai ukuran dispersi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI STATISTIKA
Statistika deskriptif adalah teknik
yang digunakan untuk menyaring data dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat
dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan proses kuantifikasi dari
penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata-rata,
dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Statistika deskriptif
dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum
dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah
statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah?
Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman
pada karakteristik objek-objek yang berbeda. Objek yang belum dikenal tidaklah
mewakili populasi objek yang memiliki "quantifiabel feature" melalui
penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman
yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat
berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan matematik tidak menyisakan
banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu
dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik selanjutnya merupakan hubungan
relasi yang menerangkan suatu proporsi perubahan yang pasti.
Statistika
Deskriptif adalah ilmu yang mempelajari tentang cara:
a.
Mengumpulkan data/informasi.
b.
Mengolah data hasil pengumpulan.
c.
Menyajikan data hasil pengolahan.
d.
Menganalisis data.
2.2. Definisi
Ukuran Dispersi
Dispersi adalah data yang menggambarkan
bagaimana suatu kelompok data menyebar terhadap pusatnya data atau ukuran
penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data.
Rata-rata dari serangkaian nilai
observasi tidak dapat diinterpretasikan secara terpisah dari hasil dispersi
nilai-nilai tersebut sekitar rataratanya. Makin besar variasi nilai xi , makin
kurang representatif rata-rata distribusinya. Ukuran penyebaran suatu kelompok
data terhadap pusat data disebut dispersi atau variasi atau keragaman data.
Dispersi data digunakan untuk membandingkan penyebaran dua distribusi data atau
lebih.
2.2.
Klasifikasi Ukuran Dispersi
1.
Dispersi Mutlak/Absolut
Dispersi mutlak/Absolut digunakan untuk mengetahui
tingkat variabilitas nilai-nilai observasi pada suatu data.Dispersi ini terdiri
dari :
a) Range
(R) atau sebaran atau jangkauan adalah selisih antara nilai maksimum dengan
nilai minimum dalam suatu kelompok/ susunan data.
b) Inter
Quartile Range (IQR) atau sebaran antar quartile adalah selisih nilai quartile
ke-3 dengan nilai quartile ke-1.
c) Quartile
Deviation (QD) adalah merupakan ½ bagian selisih antara Q3 dengan Q1.
d) Average
Deviation (AD) sering disebut juga mean deviation/deviasi rata-rata merupakan
rata-rata penyimpangan suatu nilai terhadap rata-ratanya.
e) Standard
Deviation (SD atau
) adalah suatu nilai yang menujukkan rata-rata
penyimpangan suatu nilai terhadap rata-ratanya.
2.
Dispersi Relatif
Dispersi relatif
digunakan untuk membandingkan tingkat
variabilitas nilai-nilai observasi suatu data dengan tingkat
variabilitas nilai-nilai observasi data lainnya. Ukuran dispersi relatif ini
terdiri dari :
a. Coefficient
of Variance (CV) adalah menyatakan persentase deviasi standar dari
rata-ratanya. Guna dari koefisien variasi ini adalah untuk mengukur keseragaman
suatu hal. Semakin kecil koefisien variasi semakin besar berarti suatu data itu
semakin tidak seragam. Untuk mencari koefisien variasi ini dapat dilakukan
dengan rumus sbb:
b. Coefficient
of Quartile Variation (CQV) adalah suatu bilangan yang diperoleh dari
perbandingan antara selisih Q3 dengan Q1 terhadap jumlah nilai Q3 dan Q1.
c. Standard
Score (Z) adalah merupakan suatu bilangan yang diperoleh dari hasil
perbandingan selisih suatu nilai dengan rata-ratanya terhadap rata-rata nilai
tersebut.
Post a Comment