PEMBAHASAN
II.1 Definisi Komunikasi
Interpersonal
Manusia adalah makhluk sosial. Kehidupan manusia
tidak akan terlepas dari kebutuhan untuk bergaul dengan sesamanya. Kebutuhan
ini merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia selain kebutuhan utama
yang lainnya. Karena adanya kebutuhan inilah manusia akan melakukan interaksi dengan
sesamanya untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi antarmanusia tersebut dapat
dilakukan melalui komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal biasanya dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Orang tersebut akan melakukan interaksi yang saling berbalasan
dan saling mempengaruhi. Komunikator
akan menyampaikan pesan yang didasari dari aturan dan harapan penyampaian pesan
itu sendiri sehingga komunikator akan melakukan proses komunikasi kepada
komunikan agar komunikasi tersebut mencapai tujuan dan nantinya menghasilkan
suatu output tertentu. Hal inilah yang dinamakan komunikasi interpersonal
sebagai suatu sistem. Sebagai suatu sistem, unsur-unsur yang ada dalam
komunkasi interpersonal saling terkait satu sama lain. Ketiadaan satu unsur
akan mengganggu unsur yang lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang
lebih mengenai unsur-unsur dari sistem komunikasi interpersonal itu sendiri
yaitu unsure input (aturan dan harapan, persepsi, konsep diri), proses, dan
output.
Komunikasi yang efektif ditentukan
oleh pihak–pihak yang terlibat di dalamnya. Komunikasi antar pribadi yang
efektif meliputi:
a.
keterbukaan (openness)
b.
empati (empathy)
c.
kepositifan (positiveness)
d.
dukungan (supportiveness)
e.
kesetaraan (equality)
Komunikasi Interpersonal atau
komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang
mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka. jadi melalui komunikasi
antar pribadi, hubungan diantara dua orang dapat terbentuk.
Contoh
:
Ø Komunikasi
antar manajer dan karyawan
Ø Komunikasi
antar dua orang teman
Ø Komunikasi
antar dua orang bersaudara
Ø Komunikasi
antar anak dan orang tua
Ø Komunikasi
antar dosen dan mahasiswa
II.2
Ciri-ciri Komunkasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam jarak yang dekat. Pihak yang
dapat dikatakan melakukan komunikasi interpersonal harus tidak berada dalam
jarak jauh melainkan saling berdekatan/face to face. Apabila salah satu lawan
bicara menggunakan media dalam penyampaian pesan karena perbedaan jarak, itu
tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi interpersonal.
2. Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara spontan
baik secara verbal maupun non verbal. Di dalam komunikasi interpersonal feed
back yang diberikan oleh komunikan biasanya secara spontan begitu juga dengan
tanggapan dari komunikator. Dengan respon yang diberikan secara spontan dapat
mengurangi kebohongan salah satu lawan bicara dengan cara melihat gerak gerik
ketika sedang berkomunikasi.
3.
Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab
para perserta komunikasi. Mutual understanding akan diperoleh dalam
komunikasi interpersonal ini, apabila diantara kedua belah pihak dapat
menjalankan dan menerapkan komunikasi ini dengan melihat syarat-syarat yang
berlaku seperti, mengetahui waktu, tempat dan lawan bicara.
II.3 Jenis-Jenis Komunikasi
Interpersonal
Komunikasi interpersonal yaitu
kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi ini masih terbagi
menjadi dua jenis yaitu
a.
Komunikasi diadik (Dyadic communication)
Komunikasi
diadik adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang. Misalkan Anda
berkomunikasi dengan seseorang yang Anda temui di jalan. Atau Anda sedang
menelpon seseorang yang lokasinya jauh dari Anda.
b.
Komunikasi triadik (Triadic communication)
Komunikasi
triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelaku komunikasinya terdiri dari
tiga orang, yaitu seorang komunikator dan dua orang komunikan.
Apabila
dibandingkan dengan komunikasi triadik, maka komunikasi diadik lebih efektif,
karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan sepenuhnya,
sehingga ia dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya, juga umpan
balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpengaruh terhadap efektif
tidaknya proses komunikasi.
II.4 Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi
interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6
tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 )
a. Menemukan
Diri Sendiri Salah satu
tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila
kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar
banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk
berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat
menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan
tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain,
kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan
tingkah laku kita.
b. Menemukan
Dunia Luar Hanya komunikasi
interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan
orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui
datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang
datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan
akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c. Membentuk
Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti Salah
satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan
dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal
diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah
Sikap Dan Tingkah Laku Banyak
waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan
pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu,
misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis
membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau
salah. Kita banyak menggunakan waktu
waktu terlibat dalam posisi interpersonal.
II.5 Fungsi Komunikasi
Interpersonal
Komunikasi
interpersonal mempunyai komunikasi sebagai berikut;
a. Untuk mendapatkan respon/ umpan
balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses komunikasi. Bayangkan
bagaimana kalau tidak ada umpan balik, saat Anda berkomunikasi dengan orang
lain. Bagaimana kalau Anda sms ke orang lain tetapi tidak dibalas?
b. Untuk melakukan antisipasi setelah
mengevaluasi respon/ umpan balik. Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan
setelah mengetahui lawan bicara kita kurang nyaman diajak berbincang.
c. Untuk melakukan kontrol terhadap
lingkungan sosial, yaitu kita dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain
dengan cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang lain.
II.6 hal yang mempengaruhi
komunikasi interpersonal
Pengalaman, yaitu berkaitan dengan
persepsi dan informasi yang disimpan dalam memori dan digunakan untuk
memberikan evaluasi terhadap proses komunikasi interpersonal. Misalnya,
pengalaman dalam membaca respon non verbal/ kinestik.
Motivasi,
yaitu manusia sebagai individu aktif
mengatur stimulus apa yang akan direspon mana yang tidak (tergantung motivasi).
Kepribadian. Dalam suatu penelitian
dinyatakan bahwa individu non otoriter lebih cermat dalam mengevaluasi stimulus
daripada individu yang otoriter. Hal ini berkaitan orang yang otoriter biasanya
selalu berfokus terhadap dirinya sendiri. Selain itu, orang otoriter cenderung
melakukan proyeksi sehingga kurang cermat dalam mengevaluasi stimulus dari
orang lain.
II.7 Hambatan dalam Komunikasi
Interpersonal
Seringkali komunikan tidak saling
memahami maksud pesan atau informasi dari lawan bicaranya. Hal ini disebabkan
beberapa masalah antara;
a.
Komunikator;
·
Hambatan biologis, misalnya komunikator gagap.
·
Hambatan psikologis, misalnya komunikator yang gugup.
· Hambatan gender, misalnya perempuan
tidak bersedia terbuka terhadap lawan bicaranya yang laki-laki.
b.
Media;
· Hambatan teknis,
misalnya masalah pada teknologi komunikasi (microphone, telepon, power point,
dan lain sebagainya).
· Hambatan geografis, misalnya blank
spot pada daerah tertentu sehingga signal HP tidak dapat ditangkap.
· Hambatan simbol/
bahasa, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan pada komunitas tertentu. Misalnya
kata-kata “wis mari” versi orang Jawa Tengah diartikan sebagai sudah sembuh
dari sakit sedangkan versi orang Jawa Timur diartikan sudah selesai mengerjakan
sesuatu.
·
Hambatan budaya, yaitu perbedaan budaya yang mempengaruhi proses komunikasi.
c.
Komunikate;
·
Hambatan biologis, misalnya komunikate yang tuli.
· Hambatan psikologis, misalnya
komunikate yang tidak berkonsentrasi dengan pembicaraan.
· Hambatan gender, misalnya seorang
perempuan akan tersipu malu jika membicarakan masalah seksual dengan seorang
lelaki.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Beberapa
hal yang dapat disimpulkan dari komunikasi interpersonal diatas adalah
1. Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau
non-verbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua
orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan
sebagainya.
2. Adapun cirri-ciri dari komunikasi
interpersonal adalah pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam jarak
yang dekat, pihak-pihak yang berkomunikasi
mengirim dan menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non
verbal, keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para perserta komunikasi, dan kedekatan
hubungan pihak-pihak komunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau respon nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.
3. Komunikasi interpersonal dibagi atas
dua jenis yaitu komunikasi diadik (Dyadic communication) dan komunikasi triadik
(Triadic communication). Di dalam penerapan dan pengembangan komunikasi
interpersonal maka menyampaikan informasi sangatlah ditentukan oleh sifat dan
mutu hubungan diantara pribadi yang terlibat dan mengandung lima kualitas umum
yang dipertimbangkan yaitu: keterbukaan (opennes), empati (empathy), sikap
mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan
(equality).
III.2 Saran
1. Kita harus memiliki sikap terbuka,
hal ini berpengaruh dalam membentuk komunikasi interpersonal yang efektif.
Sikap ini akan mengurangi perasaan curiga atau sikap tidak percaya terhadap
individu lain saat berlangsungnya komunikasi interpersonal.
2. Kita harus memelihara hubungan dan
mengembangkan kedekatan atau keakraban melalui komunikasi interpersonal serta
menjalin rasa cinta dan kasih sayang. Di samping cara demikian mengurangi rasa
kesepian atau rasa depresi, komunikasi interpersonal bertujuan membagi dan
meningkatkan rasa bahagia yang pada akhirnya mengembangkan perasaan positif
tentang diri kita sendiri. Kita diajari tidak boleh iri, dengki, dendam, saling
fitnah dan saling bunuh; kita semua akan mati dan dikuburkan orang lain
Daftar pustaka
ü http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html
ü http://nyepsycho.wordpress.com/2010/04/06/komunikasi-interpersonal/
Post a Comment